Cerpen – Pengakuan Salah Satu Maniak

Pengakuan Salah Satu Maniak.

Oleh : texasindo_team

Aku adalah seorang mahasiswa yang boleh dikatakan masih bertingkah seperti anak-anak, bayangkan saja aku masih menyukai film manga Jepang seperti Naruto, Bleach, Dragonball, walau memang film-film Box Office tidak pernah kulewatkan sekalipun membeli kaset film bajaknnya atau lihat resensinya di internet, jadi ketika ada pembicaraan tetang film baru, aku tidak terkesan katrrok bahkan tak jarang aku menjadi sok tahu., dan film animasi dan masih bayak lagi hal lain yang tidak mungkin kujelaskan satu persatu, mungkin aku malu, tapi percayalah, aku tidak pernah maen masak-masakan, boneka barbie, oh hal itu sungguh kebangetan. Tapi memang tak bisa dipungkiri, bahwa manusia tidak akan pernah lari dari sifat anak-anak meskipun ia beranjak dewasa, itu sudah takdir, itu sudah hal yang wajar.

Aku sama seperti para pria yang ada di dunia ini, yaitu suka mengikuti dan gemar menghadapi apa saja yang berhubungan dengan kompetisi atau persaingan, tapi jika anda mengatakan persaingan dalam cinta, itu lain lagi masalahnya.
“ Oi, tape… jadi gak kita maen!!!?” Panggil Ory dari kejauhan sambil meneriakkan julukanku.

Aku hanya dongkol sambil berlalu, karena takut dosen mata kuliah seminar lebih dulu masuk ke ruangan, aku tak ingin terlambat, jika terlambat itu alamat kiamat bagiku.
Selama mengikuti mata kuliah seminar sastra, aku hanya dongkol menerima sms Ory yang ke- 5 pagi ini, masih mata kuliah pertama ia sudah ngajak ”perang”, oh, anda semua belum tahu ya, kami adalah maniak playstation (PS)di jurusan kami, bolehlah kami dikatakan tua-tua di permainan playstation dan permainan yang selalu objek meningkatkan prestisi kami satu sama lain adalah winning eleven alias permainan sepak bola dan ini juga seri tertentu, kami malas memainkan seri yang berpangkat-pangkat.. Kalau ada waktu jam kosong maka aku dan Homo sapiens yang bernama Ory akan pergi ke rental PS langganan, di depan kuburan pajak sore Padang Bulan, dan jika emosi dan persaingan di tambah dengan skor masih tipis dan tentu saja harga diri yang tidak ingin :diinjak-injak”, maka kami akan ”bela-belain” untuk bolos kuliah, atau nitip tanda tangan absen, sebuah hal buruk memang, tapi biar bagaimanapun, aku bisa bersaing di kelas untuk tiap mata kuliah, heheheheheh. Kalaau Ory aku tidak tahu…. mana urus, hahahahaha.

Setelah menunggu selama 100 menit, aku hadir di depannya dengan aura percaya diri, aku percaya diri karena tidak ada beban mata kuliah untuk jam selanjutnya, jadi kami dapat bermain PS sepuas hati.
Kadang terbersit dipikiran kami untuk membuat komiunitas perPSan di jurusan kami, tapi dasar katrok, tidak ada anak baru ataupun senior yang bisa di ajak untuk bergabung, mereka hanya mencemoohn kami dengan alasan bahwa masa kecil kami suram, uh…. kadang aku ingin mendampratnya, secerah apasih masa kecilnya, memang PS itu hanya ditujukan untuk anak kecil saja….dasar gak tau diri.!!!!!!!!

Dalam pertemuan kami di kancah dunia perPSan, seingatku, akulah yang memegang nilai kemenangan paling banyak, walau belakangan aku juga keteteran kala meladeni taktik permainanya dari waktu ke waktu yang berkembang. Kami sebenarnya tidak berjudi, karena siapa yang kalah musti membayar biaya rental PS selam 4 jam, itu adalah waktu maksimal dari setiap permainana kami selama satu hari, walau kadang ada cuma 2 jam, tapi memang bagaimanapun itu tetap juga judi, walau bagi kami itu hanya berbagi rejeki dan kesenangan, hahahahahah.

Seingatku pertama kali aku menghadapi manusia Homo sapiens ini di kancah dunia maya, dia adalah pendukung Arsenal, apalagi dengan ada Henry dengan kecepatannya yang bisa membuat aku kalang kabut, tapi belakangan aku melihat dia sangat menyukai MU, dan sejatinya dia telah berubah dari fans Arsenal ke fans MU, sebuah tindakan kotor menurutku (heheheehe), ada beberapa klub yang sempat menjadi bahan eksperimennya dalam dunia perPSan, Inter Milan, AC Milan, Liverpool, Juventus, dan senjata pamungkasnya, itu MU dengan C.Ronaldonya yang serasa teror bagiku dalam setiap pergerakanya.

Oh, kalau aku, adalah seorang Madridtista sejati, dari zaman kuda makan rumput sampai zaman kuda gigit besi, heheheheeh, secara jujur kuakui bahwa awalnya aku cendreung memakai MU kala menghadapi Ori, tapi seiring berjalanya waktu, aku selalu mempertahankan Real Madrid kala kumainkan, karena aku adalah madridtista sejati.
Jika aku kalah dengan tim itu, biasanya aku akan beralih ke Inter Milan yang kusebut saudara tua, dan kalo tidak mempan maka aku akan mengadu ke saudara muda, yaitu AC Milan, heheheh, ketiga klub inilah yang menjadi andalanku, dan memang Madrid adalah sebuah keharusan untuk dimainkan demi meningkatkan harga diri..
Dalam setiap sesi pertandingan selama 1jam pertama aku selalu kalah denga skor telak 3-0, dan setelah permainan berjalan 4 jam, maka skor itu berubah menjadi3-5, tidak jarang berubah menjadi 3-8, tipikal film India, walau kuakui, aku pernah tak berkutik dibuatnya selam 4 jam dengan skor 8-0. Aku punya taktik kala membuyarkan konsentrasinya, yaitu mengganti-mengganti ganti formasi atau meliahat hal yang tidak perlu kala dia siap menyerang, sehingga skema permainanya pun buyar, hehehehehehe.

Dan yang paling sering adalah berteriak teriak kesetanan kala ada peluanya yang termentahkan kiperku, atau gagal mmenjadi gol, sehingga dia panik denga teriakanku, atau bisa juga denga tackel berkelas,hehehehehehe. Kadang tak jarang aku memancing emosinya dengan sikap santai dengan mendengar ipod sehingga dia dongkol dan tidak bisa berkata apa-apa selain mengumpat dalam hati.

Sesunguhnya pertarungan kami para maniak belum selesai sampai saat ini, karena kami berkonsentrsi akan tugas akhir, dan bagaimanapun ketika dia berhadapan dengan aku di kancah dunia perPSan maka sebagai lelaki sejati akan timbul aroma persaingan yang amat kentara, dan bagaimanapun sebagai mahasiswa, kami sangat ingin mendapatkan kesenangan dan melupakan sejenak urusan kampus dengan sejuta tetek bengeknya dan urusan tetantang pacar kalaupun ada, karena sesungguhnya manusia tidak bisa mengingkari kalau masih ada anak kecil dalam dirinya yang memang harus diperlakukan seperti anak kecil.

Banyak orang menjadi Tua tapi sedikit yang mampu dewasa seutuhnya.

Satu Tanggapan

  1. mantap tape, smg ct2 kt utk bwt komunitas PS tercapai, sbg langkah awal kt cr anak ’09 sp tw ada yg gak GAPTEK kyk yg udah2………………LANJUTKAN…………..

Tinggalkan Balasan ke ori van java Batalkan balasan